The Existence of Pesantren, Kiai and Kitab Kuning learning as the Main Element of Islamic Education in Indonesia

Authors

  • Zulmuqim Zulmuqim Universitas Islam Negeri Imam Bonjol Padang

DOI:

https://doi.org/10.24036/kjie.v1i2.9

Keywords:

Pesantren, kiai, kitab kuning, Islamic education

Abstract

The aim of  this article was to discuss the existence of pesantren, kiai and kitab kuningis the main element of Islamic education in Indonesia. In pesantren carried out process to understand, live and practice the teachings of Islam, which emphasizes the importance of Islamic moral morality as a guide of daily life. Pesantren is led by a kiai. Kiai domiciled as a central figure in the lifestyle of pesantren, as well as owner and teacher. In addition, kiai is also a role model and a holder of absolute wisdom in the value of pesantren. Kiai teaches the science of Islam by using Yellow book. The Kitab kuning is an Arabic-speaking religious book, Malay, Javanese or any other language in Indonesia. Originally a kitab kuning written by Middle Eastern scholars such as Minhaj al-Thalibin by Abu Zakaria al-Nawawi (d667 H/1277 AD), the book of Kanz al-Raghibin by Jalal al-Din al-Mahalli (864 H/1460 M), the book Minhaj al-Thullab and Fath al-Wahhab by Zakariyya al-Ansari (w 926 H/1520 AD) and others. But there are also only titles using Arabic, but in Malay, like the Book of Jurisprudence or Fiqh Sirat al-Mustaqim by al-Raniri (d.1068 AH/1658 AD), the book of tasawuf akhlaqi Siyar alSalikin by Abd Shamad al-Falimbani (d.1832AD), the book of fiqh of Sabil alMuhtadin by Muhammad Arsyad al-Banjari (1812 AD). The three main components of Islamic education (pesantren, kiai and kitab kuning) to this day still exist and very meritorious in the development of Islamic education in all corners of Indonesia.

References

Aizid, U. R. (2016). Sejarah Islam Nusantara: Dari Analisis Historis hingga Arkeologis tentang Penyebaran Islam di Nusantara. Diva Press.

Akhiruddin, K. M. (2015). Lembaga Pendidikan Islam di Nusantara. TARBIYA: Jurnal Ilmu Pendidikan Islam, 1(1), 195-219.

Alwi, B. M. (2013). Pondok pesantren: ciri khas, perkembangan, dan Sistem Pendidikannya. Lentera Pendidikan: Jurnal Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, 16(2), 205- 219.

Aminullah, M. (2016). Analisis PP. No 55 Tahun 2007 Tentang Pendidikan Agama Dan Keagamaan Perspektif Antonio Gramsci. Fikroh: Jurnal Pemikiran dan Pendidikan Islam, 9(2), 176-198.

Andrias, M. A. (2016). Model kepemimpinan politik kyai: Studi peran kyai dalam pergeseran perilaku politik massa NU PKB dan PPP. Politika: Jurnal Ilmu Politik, 7(2), 21-33.

Anita, D. E. (2016). Walisongo: Mengislamkan Tanah Jawa (Suatu Kajian Pustaka). Wahana Akademika: Jurnal Studi Islam dan Sosial, 1(2), 243-266.

Anshori, E.S. (2004). Wawasan Islam: Pokok-Pokok Pikiran Tentang Paradigma dan Sistem Islam, Jakarta: Gema Insani.

Arif, M. (2013). Perkembangan Pesantren di Era Teknologi. Jurnal Pendidikan Islam, 28(2), 307-322.

Arifin, M. (1993). Kapita Selekta Pendidikan Islam dan Umum, Jakarta: Bumi Aksara.

Assegaf, UF (2010). 'Madhhab Ahl Bayt di Nusantara: Dulu dan Kini'. Al-Qurba Jurnal Peradaban & Kebudayaan Islam, 1 (1), 58.

Asyhar, A. (2016). Model transformasi pendidikan pondok pesantren di pulau Bawean Gresik. JOIES: Journal of Islamic Education Studies, 1(2), 277-302.

Azra, A. (1995). Jaringan Ulama Timur Tengah dan Kepulauan Nusantara Abad XVII dan XVIII, Bandung: Penerbit Mizan.

-----, A. (1999). Pendidikan Islam: Tradisi Dan Modernisasi Menuju Milenium Baru, Jakarta: Logos Wacana Ilmu.

Bonita, M., & Wibowo, A. M. (2014). Pola Kepemimpinan Di Pondok Modern Babussalam Desa Mojorejo Kecamatan Kebonsari Kabupaten Madiun Tahun 2008-2013. Agastya: Jurnal Sejarah Dan Pembelajarannya, 4(02), 166-188.

Chirzin, M.H. (1983). Agama dan Ilmu dalam Pesantren, Jakarta: LP3ES.

Dahlan, A, Aziz, (1996). Ensiklopedia Islam. Jakarta: PT. Iktiar Baru Van Hoeve.

Damanhuri, A., Mujahidin, E., & Hafidhuddin, D. (2013). Inovasi pengelolaan pesantren dalam menghadapi persaingan di era globalisasi. Ta'dibuna: Jurnal Pendidikan Islam, 2(1), 17- 37.

Dhofier, Z. (1994). Tradisi Pesantren: Studi tentang Pandangan Hidup Kiai, Jakarta, LP3ES.

Edyar, B. (2016). Dinamika Islam di Indonesia. AJIS: Jurnal Akademik Studi Islam, 1 (2), 109- 130.

Fadhilah, A. (2011). Struktur dan Pola kepemimpinan kyai dalam pesantren di Jawa. Hunafa: Jurnal Studia Islamika, 8(1), 101-120.

Faiqoh, F. (2012). Pengajaran Kitab Kuning di Pondok Pesantren Roudlotul ‘Ulum Cidahu Pandeglang. MIMBAR, Jurnal Sosial dan Pembangunan, 28(2), 219- 227.

Fattah, R.A. (2005). Rekonstruksi Pesantren Masa Depan, Jakarta: PT Listafariska Putra.

Haedari, A. (2010). Pesantren dan Peradaban Islam, Jakarta: PUSLITBANG-RI.

Hajar, I. (2009). Kiai di Tengah Pusaran Politik Antara Petaka dan Kuasa, Yogyakarta: IRCisoD.

Haryanto, B. (2016). Perbandingan pendidikan islam di Indonesia dan Malaysia. Adabiyah: Jurnal Pendidikan Islam, 1(1), 81-98.

Hasyim, H. (2015). Transformasi pendidikan Islam (Konteks pendidikan pondok pesantren). Jurnal Pendidikan Agama Islam-Ta’lim, 13(1), 57-77.

Husaini, A. (2015). Liberalisasi Islam di Indonesia. Jakarta: Gema Insani.

Ismail, F. (2004). Paradigma Kebudayaan Islam, Studi Kritis dan Analisis Historis, Jakarta: PT. Mitra Cendikia.

Ismail, S.M. (2002). Dinamika Pesantren dan Madrasah, Yogyakarta: Pustaka Belajar.

Isnaini, R. L. (2016). Penguatan Pendidikan Karakter siswa melalui manajemen bimbingan dan konseling Islam. Manageria: Jurnal Manajemen Pendidikan Islam, 1(1), 35-52.

Jailani, M. S., & Jambi, D. F. T. I. S. (2013). Kepemimpinan Kyai Dalam Merevitalisasi Pesantren. Artikel, Tarbiyah, IAIN STS Jambi.

Koshi, H.H. (1987). Kiai dan Perubahan Sosial, Jakarta: P3M.

Kuntowijoyo. (1987). Budaya dan Masyarakat, Yogyakarta: PT Tiara Wacana.

Latif, M. (2016). Pendidikan Multikultural Di Pesantren (Studi Deskriptif Pesantren DDI Mangkoso Sulawesi Selatan). JICSA (Jurnal Peradaban Islam di Asia Tenggara) , 5 (2), 231-250.

Madjid, N. (2010). Bilik-Bilik Pesantren, Jakarta: Paramadina.

Makmun, H. R. (2016). Pembentukan Karakter Berbasis Pendidikan Pesantren: Studi di Pondok Pesantren Tradisional dan Modern di Kabupaten Ponorogo. Cendekia: Jurnal Kependidikan Dan Kemasyarakatan, 12(2), 211-238.

Marimba, A.D. (1989). Pengantar Filsafat Pendidikan Islam, Bandung: Al- Ma’arif.

Masqon, D. (2011). Dinamika pondok pesantren sebagai pusat pendidikan Islam pribumi di Indonesia. Tsaqafah, 7 (1), 155-168.

Mastuhu, Dinamika Sistem Pendidikan Pesantren Kajian Tentang Unsur Dan Nilai Sistem Pendidikan Pesantren, Seri INIS XX, Jakarta: INIS.

Moesa, A.M. (1999) Kiai dan Politik: Dalam Wacana Cicil Society, Surabaya: LEPKISS.

Muhaimin, H. (2014). Membangun Mental Kewirausahaan Santri di Pondok Pesantren Riyadlul Jannah Mojokerto. IQTISHADIA Jurnal Ekonomi & Perbankan Syariah, 1(1), 129-149.

Mukhtar, A. (2001). Membedah Diskursus Pendidikan Islam, Jakarta: Kalimah.

Mu'minah, N. (2015). Character Building Dalam Konsep Pendidikan Imam Zarkasyi Ditinjau Dari Filsafat Moral Ibnu Miskawaih. Jurnal Filsafat, 25(1), 100-133.

Murniyetti, M., Engkizar, E., & Anwar, F. (2016). Pola pelaksanaan pendidikan karakter terhadap siswa sekolah dasar. Jurnal Pendidikan Karakter, 6(2). https://doi.org/10.21831/jpk.v6i2.12045.

Munip, A. (2016). Menelusuri sejarah buku terjemahan bahasa Arab-Jawa dalam Pendidikan Islam Nusantara. Jurnal Pendidikan Islam, 5 (1), 43-67.

Nata, A. (1999). Ensiklopedi Islam, Jakarta: PT Ichtiar Baru Van Hoeve.

------, A. (1997). Filsafat Pendidikan Islam, Jakarta: Logos.

Nofiaturrahmah, F. (2014). Metode pendidikan karakter di Pesantren. Jurnal Pendidikan Agama Islam, 11(2), 201-216.

Permana, R. (2015). Sejarah Masuknya Islam ke Indonesia. Jurnal dinus. ac. id, 1, 1- 27.

Pribadi, Y. (2013). Jejaring keagamaan di Madura: pesantren, Nahdlatul Ulama, dan kiai sebagai inti budaya santri. Al-Jami'ah: Jurnal Studi Islam , 51 (1), 1- 32.

Qomar, M. (2002). Pesantren Dari Transformasi Metodologi Menuju Demokratisasi Institusi, Jakarta: Erlangga.

Rachman, AA (2014). Dampak Kepemimpinan Otoriter di Pesantren. Religió: Jurnal Studi Agama-agama , 4 (1).

Rachman, F. (2016). Kompolan Kekerabatan/bani: laboratorium Pendidikan Karakter dan Budaya Religius Masyarakat Madura. KABILAH: Journal of Social Community, 1(1), 1- 38.

Raharjo, M.D (1998). Pesantren dan Pembaharuan, Jakarta: LP3ES.

Rasyid, R. (2012). Integrasi Kurikulum Nasional ke dalam Sistem Pendidikan Pesantren. JICSA (Jurnal Peradaban Islam di Asia Tenggara) , 1 (2).

Rofi, S. (2016). Sejarah Pendidikan Islam di Indonesia. Deepublish.

Rumahuru, Y. Z. (2013). Agama Sebagai Fondasi Perkembangan Masyarakat Dan Perubahan Sosial: Studi Kasus Orang Hatuhaha Di Negeri Pelauw Maluku Tengah. Harmoni, 12(1), 144-160.

Sabarudin, M. (2015). Pola dan Kebijakan Pendidikan Islam Masa Awal dan Sebelum Kemerdekaan. TARBIYA: Jurnal Ilmu Pendidikan Islam, 1(1), 139- 174.

Sagala, S. (2015). Manajemen Dan Kepemimpinan Pendidikan Pondok Pesantren. Jurnal Tarbiyah, 22(2).

Saifuddin, A. (2015). Eksistensi kurikulum pesantren dan kebijakan pendidikan. Jurnal Pendidikan Agama Islam (Journal of Islamic Education Studies), 3(1), 207-234.

Sobari, M. (1997). Kiai Nyentrik Merubah Pemerintah, Yogyakarta: LKIS.

Styaningsih, R. (2016). Kontinuitas pesantren dan madrasah di Indonesia. At- Ta'dib, 11(1).

Sulaiman, R. (2016). Pendidikan Pondok Pesantren: Institusionalisasi Kelembagaan Pendidikan Pesantren. 'Anil Islam: Jurnal Kebudayaan dan Ilmu Keislaman, 9(1), 148-174.

Syafrizal, A. (2015). Sejarah islam nusantara. Islamuna: Jurnal Studi Islam, 2(2), 235- 253.

Tafsir, A. (1992). Ilmu Pendidikan dalam Perspektif Islam, Bandung: Remaja Rosda Karya

Thahir, M. (2014). Peran dan fungsi pesantren: Konteks Indonesia. TAWARIKH , 5 (2).

Thoha, M.C. (1996). Reformulasi Filsafat Pendidikan Islam, Semarang: Pustaka Pelajar.

Thoriqussu’ud, M. (2012). Model-Model Pengembangan Kajian Kitab Kuning Di Pondok Pesantren. Jurnal Ilmu Tarbiyah" At-Tajdid, 1(2), 226.

Us, K. A. (2010). Kepemimpinan kiai pesantren: studi terhadap pondok pesantren di kota jambi. Kontekstualita: Jurnal Penelitian Sosial Keagamaan, 25(2), 37095.

Usman, I. M. (2013). Pesantren sebagai lembaga pendidikan islam. Jurnal Al Hikmah, 14(1), 101-119.

Von Benda-Beckmann, F., & von Benda-Beckmann, K. (2012). Islamic Law in a Plural Context: The Struggle over Inheritance Law in Colonial West Sumatra. Journal of the Economic and Social History of the Orient, 55(4/5), 771– 793.

Wahyuni, I. (2013). Pendidikan Islam Masa Pra Islam di Indonesia. Al-TA'DIB: Jurnal Kajian Ilmu Kependidikan, 6(2), 129-144.

Wati, F. Y. L. (2014). Pesantren; Asal Usul, Perkembangan Dan Tradisi Keilmuannya. Madania: Jurnal Ilmu-Ilmu Keislaman, 4(2), 163-186.

Wekke, IS, & Hamid, S. (2013). Teknologi pengajaran dan pembelajaran bahasa: penelitian tentang pesantren di Indonesia. Ilmu Procedia-Sosial dan Perilaku , 83 , 585-589.

Yakub, M. (2013). Perkembangan Islam Indonesia. KALAM, 7(1), 135-162.

Ziemek, M. (1986). Pesantren Dalam Pembaharuan Sosial, Jakarta: P3M.

Zuhriy, M. S. (2011). Budaya pesantren dan pendidikan karakter pada pondok pesantren salaf. Walisongo: Jurnal Penelitian Sosial Keagamaan, 19(2), 287-310.

Downloads

Published

2017-01-20

How to Cite

Zulmuqim, Z. (2017). The Existence of Pesantren, Kiai and Kitab Kuning learning as the Main Element of Islamic Education in Indonesia. Khalifa: Journal of Islamic Education, 1(2), 113–134. https://doi.org/10.24036/kjie.v1i2.9

Issue

Section

Articles